Berkembangnya teknologi pemeriksaan saat ini mengijinkan kita untuk mendeteksi HIV lebih dini. Beberapa pemeriksaan tersebut antara lain adalah :
* ELISA
ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay), tes ini mendeteksi antibodi yang dibuat tubuh terhadap virus HIV. Antibodi tersebut biasanya diproduksi mulai minggu ke 2, atau bahkan setelah minggu ke 12 setelah terpapar virus HIV. Kerena alasan inilah maka para ahli menganjurkan pemeriksaan ELISA dilakukan setelah minggu ke 12 sesudah melakukan aktivitas seksual berisiko tinggi atau tertusuk jarum suntik yang terkontaminasi.
Tes ELISA dapat dilakukan dengan sampel darah vena, air liur, atau air kencing. Saat ini telah tersedia Tes HIV Cepat (Rapid HIV Test). Pemeriksaan ini sangat mirip dengan ELISA. Ada dua macam cara yaitu menggunakan sampel darah jari dan air liur.
Hasil positif pada ELISA belum memastikan bahwa orang yang diperiksa telah terinfeksi HIV. Masih diperlukan pemeriksaan lain, yaitu Western Blot atau IFA, untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan ELISA ini. Jadi walaupun ELISA menunjukkan hasil positif, masih ada dua kemungkinan, orang tersebut sebenarnya tidak terinfeksi HIV atau betul-betul telah terinfeksi HIV.
* Western Blot
Sama halnya dengan ELISA, Western Blot juga mendeteksi antibodi terhadap HIV. Western blot menjadi tes konfirmasi bagi ELISA karena pemeriksaan ini lebih sensitif dan lebih spesifik, sehingga kasus 'yang tidak dapat disimpulkan' sangat kecil. Walaupun demikian, pemeriksaan ini lebih sulit dan butuh keahlian lebih dalam melakukannya.
* IFA
IFA atau indirect fluorescent antibody juga meurupakan pemeriksaan konfirmasi ELISA positif. Seperti halnya dua pemeriksaan diatas, IFA juga mendeteksi antibodi terhadap HIV. Salah satu kekurangan dari pemeriksaan ini adalah biayanya sangat mahal.
* PCR Test
PCR atau polymerase chain reaction adalah uji yang memeriksa langsung keberadaan virus HIV di dalam darah. Tes ini dapat dilakukan lebih cepat yaitu sekitar seminggu setelah terpapar virus HIV. Tes ini sangat mahal dan memerlukan alat yang canggih. Oleh karena itu, biasanya hanya dilakukan jika uji antibodi diatas tidak memberikan hasil yang pasti. Selain itu, PCR test juga dilakukan secara rutin untuk uji penapisan (screening test) darah atau organ yang akan didonorkan.
Cara Pemeriksaan Virus HIV Metode immunocromatografhy
Teskit : SDBiolineHIV -1/2 3.0(Standard Diagnostics, Inc.-Korea)Test device, dilunt assay
Tujuan : untuk penyaring dan pemeriksaan klinik serum hiv1 dan hiv2
Prinsip : Tes device
Pada menbrannya mengandung Atg HIV 1 pada bagian 1 dan mengandung Atg HIV 2 pada bagian 2. Atg recombinan HIV - konjugai koloid emas dan sampel berpindah sepanjang membran immunocromatography ke bagian tes dan garis terlihat dari Atg-Atb- Atg komplek partikel emas. Pada tes device terdapat bagian garis tes 1,tes 2 dan control.
Cara KERJA :
o Ambil tes device,
o simpan di tempat yang rata dan kering
o Gunakanmikropipet,10 ul serum/plasma atau 20 ul darah pada sumur sampel.
o Tambah 4 tetes assay diluent.
o Bacahasil,5- 20 menit.
Interpretasihasil :
Invalid = tidak ada gais yang muncul
Negatif : garis pada bagian control
Positif :HIV 1,garis tes 1 HIV 2, garis tes 2 Apabila kedua garis tes muncul, maka hasil positif HIV 1dan / HIV 2,tapi lihat garis mana yang paling gelap.
0 komentar:
Posting Komentar