Leukemia Akut

Leukemia Akut

Leukemia akut ditandai adanya gangguan maturasi yang mengakibatkan meningkatnya sel-sel muda dan terjadi kegagalan diferensiasi sel-sel darah. Keadaan ini menyebabkan penyakit tampak sangat berat dan menyebabkan kematian dalam beberapa bulan tanpa pengobatan. Leukemia mieloblastik akut dan leukemia limfoblastik akut sulit dibedakan satu dari yang lain hanya dengan pemeriksaan sediaan apus harah tepi dan sumsum tulang. Pada kasus-kasus yang meragukan, biasanya pemeriksaan morfologi dan sitokimia dapat membedakan kedua penyakit diatas. Kedua penyakit sangat berbeda dalam epidemiologi dan prognosis, sehingga keduanya perlu dibedakan bila kita bicara mengenai insidens atau terapi leukemia.

Klasifikasi leukemia berdasarkan maturitas dan sel predominan adalah sebagai berikut :

1.    Leukemia Limfositik Akut
Ini dijumpai pada anak-anak ( 80 %), usia puncak 3-4 tahun. Gejala klinisnya mulai secara mendadak. Gejala klinis :

     1.    Karena kegagalan sumsum tulang :
  • Pucat, lemas, ini disebabkan karena anemia.
  • Demam, infeksi, ini disebabkan gangguan fungsi leukosit
  • Perdarahan / mudah berdarah, purpura (Petechiae dan Acchymoses), ini karena Trombositopenia.

      2.    Karena infiltrasi ke Organ  :
  • Nyeri tulang
  • Limpadenopati
  • Spleenomegali sedang
  • Hepatomegali
  • Sindrom Meningeal yaitu : sakit kepala, muntah, penglihatan kabur dan nausea.

Pemeriksaan Laboratorium  :
1.     Anemia Normokrom Normositik dan anemia sangat menyolok dengan retikulosit rendah.
2.     Hitung jumlah leukosit bisa mencapai 500.000/mm3. Tetapi kadang bervariasi jumlahnya.
3.     Trombositopenia. Jumlah dapat bervariasi tergantung infiltrasi sel leukemik.
4.     Hitung jenis : ditemukan limfoblast sebagai sel predominant yang mencapai 50-90%.


2.    Leukemia Mieloblastik Akut
     
Klasifikasi menurut FAB yaitu M1 sampai M6  :

      a.    Komponen Granulositik Predominan
  • M0 : Mieloblastik tanpa maturasi. Sel Blast tanpa granula dengan batang auer atau granula azurofil
  • M1 : Mieloblastik dengan maturasi lebih dari 50 % sel Mieloblast dan Promielosit. Ditemukan Pseudo anomali Pelger-Huet dan granulasi kurang.
  • M2 : Promielosit hipergranula, batang auer ada. Leukemia ini bisa menyebabkan Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
  • M3 : Promeilosit dan Mielosit dengan granulasi ada tanpa batang auer. Terdiri dari sel yang dominan mielosit dan metamielosit dan disertai juga seri yang lain

      b.    Komponen Monositik Predominan
  • M4    =    Mielomonositik. Promonosit dan monosit  merupakan 20% sel dominan dan mieloblast dan promielosit  20% dari serinya.
  • M5    =    Monositik. Yang mendominasi monosit dan granulosit kurang dari 10 %.       

      c.    Komponen Erytropoitik Predominan
  • M6 : Erytroleukemia. Sumsum tulang 50% seri eritrosit. Mieloblast dan promielosit 30%
  • M7 : Megakariositic Leukemia. Sumsum tulang sel yang predominant Megakariosit dengan peningkatan yang berarti, tampak Megakariosit berbentuk abnormal. Darah perifer terjadi jumlah thronbosit sangat tinggi (thrombocytemia)
Leukemia Mieloblastik Akut di jumpai pada orang dewasa. Gejala klinis sama dengan Leukemia Limfoblastik Akut. Khusus untuk M4 dan M5 juga ada gejala Hipertrofi dan infiltrasi gusi. Ditemukan Hiatus Leukemikus yaitu peningkatan jumlah sel-sel seri granulosit muda yaitu Mieloblast dan Promielosit disertai dengan peningkatan jumlah batang dan segmen, Tetapi jumlah mielosit dan Metamielosit sedikit sekali sehingga terdapat suatu kekosongan pada hitung jenis.

Perbedaan antara Leukemia Limfositik Akut dan Leukemia Mielositik Akut adalah :
  • Pada leukemia limpositik akut tidak ditemukan Batang Auer dan pemeriksaan LAP normal
  • Sedangkan pada leukemia mielositik akut ditemukan btang Auer dan pada pemeriksaan LAP tidak atau sangat rendah.

Pemeriksaan Laboratorium darah perifer  :
  • Leukosit : Biasanya ditemukan leukositosis.
  • Pada fase permulaan, pada sebagian besar kasus jumlah leukosit 20.000 - 50.000 / mm3, sedangkan pada sebagian kecil kasus jumlahnya bisa dalam batas normal , tetapi kadang-kadang ada yang mencapai 500.000 / mm3 atau lebih.
  • Hematokrit : Kurang dari normal, anemia normokromik normositer, anisositosis, poikilositosi , Kadang terjadi retikulositosis dan polikromasia.
  • Thrombosit :  kurang dari normal, mencapai 10.000 - 100.000/mm3 darah
  • Bentuknya kadang irreguler dan abnormal
  • Hitung jenis   :  
  • -  Myeloblast       :     jumlahnya meninggi sampai 30 % 
  • -  Promyelosit     :     jumlahnya meninggi juga
  • -  Myelosit          :     jumlahnya kecil
  • -  Metamyelosit   :     jumlahnya kecil
  • -  Batang             :     jumlahnya meninggi
  • -  Segmen           :     jumlahnya meninggi.
Bentuk mudanya banyak sekali dibanding bentuk agak tua (myelosit dan metamyelosit) sedikit sekali, lalu bentuk tua banyak sekali (netrofil batang & segmen). Keadaan ini dimana seakan-akan terdapat suatu kekosongan pada hitung jenis disebut Hiatus Leukemikus merupakan ciri khas dari leukemia myeloid akut. Kadang diperlukan peroksidase staining untuk mengetahui sel muda itu myeloblast & monosit atau limfoblast. Kecuali myeloblast & monosit, seri granulositik dan monositik lainnya memberi hasil positif  terhadap peroksidase stanning.

Sumber : Dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar