Hepatitis C

Hepatitis C

    Hepatitis C dikenal sebagai wabah terselubung (silent epidemic) yaitu penyakit dengan gejala yang tidak kentara. Banyak orang yang mengidap Hepatitis C tetapi sebagian besar dari mereka tidak sadar karena mereka tidak merasakan gejalanya selama bertahun-tahun sejak terinfeksi. Itulah alasan terbesar mengapa melakukan tes dan pengobatan menjadi sangat penting.

     Virus hepatitis C adalah salah satu jenis virus hepatitis. Terdapat 7 jenis virus hepatitis yaitu: A, B, C, D, E, G dan TT. Di antara semua jenis virus ini, virus hepatitis C merupakan salah satu penyebab infeksi hati menahun (kronik) dan dapat berakhir pada sirosis, kanker hati dan kematian. Diperkirakan virus hepatitis C telah menyerang lebih dari 170 juta orang di seluruh dunia.


Virus hepatitis dapat menular dari satu orang ke orang lain, dengan cara penularan yang berbeda-beda. Hepatitis A menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, sedangkan virus hepatitis B dan C menyebar terutama melalui kontak darah dan cairan tubuh. Seseorang bisa saja terinfeksi lebih dari 1 jenis virus hepatitis. Karena risiko yang berbahaya bagi hati penderita, seseorang yang menderita hepatitis C harus berkonsultasi dengan dokter untuk juga mendapatkan vaksin terhadap hepatitis A dan hepatitis B. Tidak seperti hepatitis A dan B, hepatitis C belum ada vaksinnya.

Cara Berkembang dan penyebaran Virus Hepatitis C Dalam Tubuh :

Penyebaran virus ini melalui darah, dapat melalui jalan tranfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, misal pada pengguna narkoba suntik, transplantasi organ. Hepatitis C juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual, namun kemungkinannya kecil, namun memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti dapat meningkatkan resiko infeksi. Berbeda dengan hepatitis B, penularan melalui ibu hamil ke janin saat proses kelahiran ataupun melalui ASI juga tidak biasa ditemukan. Hepatitis C juga dapat ditularkan melalui kecelakaan kerja, misalnya pada petugas kesehatan yang terkena darah / cairan tubuh yang terkontaminasi virus. Lebih dari 50% kasus hepatitis C ditransmisikan melalui penggunaan obat-obatan suntik / injeksi.

Virus hepatitis C adalah (50 kecil nm dalam ukuran), diselimuti, beruntai tunggal, secara positif virus RNA . Ini adalah anggota hanya dikenal dari genus hepacivirusdalam keluarga Flaviviridae . Ada enam genotipe utama dari virus hepatitis C, yang ditunjukkan secara numerik (misalnya, genotipe 1, genotipe 2, dll). Berdasarkan gen NS5 ada tiga genotipe kecil besar dan sebelas. Genotipe utama menyimpang sekitar 300-400 tahun yang lalu dari nenek moyang virus. Genotipe kecil menyimpang sekitar 200 tahun yang lalu dari genotipe utama mereka. Semua genotipe yang masih ada tampaknya telah berevolusi dari genotipe 1b subtipe 

Virus hepatitis C ditularkan oleh darah-ke-darah. Di negara maju, diperkirakan bahwa 90% orang dengan infeksi HCV kronis terinfeksi melalui transfusi darah atau produk darah yang tidak diskrining atau melalui penggunaan narkoba suntikan atau paparan seksual. Di negara berkembang, sumber utama infeksi HCV yang tidak steril alat suntik dan infus darah yang tidak cukup disaring dan produk darah. Belum ada kasus yang berhubungan dengan transfusi didokumentasikan hepatitis C di Amerika Serikat selama lebih dari satu dekade, karena pasokan darah keras disaring dengan baik AMDAL dan PCR teknologi.

     Meskipun penggunaan narkoba suntikan adalah rute yang paling umum dari infeksi HCV, setiap praktek, aktivitas, atau situasi yang melibatkan darah-ke-darah paparan berpotensi dapat menjadi sumber infeksi HCV. Virus ini dapat menular seksual , meskipun hal ini jarang terjadi, dan biasanya hanya terjadi ketika PMS yang menyebabkan luka terbuka dan perdarahan juga hadir dan membuat kontak darah lebih mungkin. 

Sumber : Dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar