Pemeriksaan Faeces


Pemeriksaan Feaces 

Makroskopis
Metode : Visual
Tujuan : Mengetahui keadaan faeces secara makroskopik meliputi konsistensi, warna, bau, sisa makanan, nanah (pus), darah, lendir dan parasit.

Alat dan bahan : Botol Penampung faeces

Spesimen : Faeces

Cara Kerja :
  • Faeces yang didapat diamati keadaannya.
  • Penilaian secara makroskopik mengenai konsistensi, warna, bau, sisa makanan, nanah/pus, darah, lendir dan adanya parasit di tempat yang terang cukup cahaya.
  • Lakukan penilaian hasil pemeriksaan tersebut.

Nilai Normal :
  1. Konsistensi => Padat, encer, lembek (Normal : Padat, berbentuk)
  2. Warna => Merah, kuning, hijau, kuning kecoklatan, hitam, putih seperti lem (Normal : Kuning kecoklatan)
  3. Bau => Busuk, skatol, indol (Normal : Indol, Skatol)
  4. Sisa Makanan => Berminyak lemak, serat, kasar berbiji dan tidak tercerna (Normal : Ada serat)
  5. Lendir => Lendir banyak, lendir sedikit, lendir bercampur rata dengan darah, lendir putih, lendir merah. (Normal : Jumlah sedikit)
  6. Darah => Ada, ada bercampur merata, ada terpisah (Normal : Tidak ada)
  7. Pus / Nanah => Ada, banyak pus (Normal : Tidak ada)
  8. Parasit => Cacing dewasa, larva cacing, skolek, proglottid (Normal : Tidak ada)

Mikroskipis
Metode :
  • Tanpa Pewarnaan (preparat basah dan kering)
  • Pewarnaan Latar belakang
  • Konsentrasi (khusus Telur cacing)

Tujuan : Untuk mengetahui keadaan faeces secara mikroskopik.

Alat dan Bahan :
Objek gelas
Cover gelas
Mikroskop
Pipet tetes
Lidi
Tabung
Pinset

Reagensia :
Parafin liquidum
Aquadest
Lugol 1%
Asam Asetat 30%
Sudan III
NaCl jenuh (konsentrasi)
Eosin 2%

Spesimen : Faeces

Cara Kerja :

  • Tanpa Pewarnaan
- Dibuat preparat basah menggunakan faeces dengan cara membuat suspensi faeces dalam wadah/tabung dengan beberapa tetes aquadest (3-4 tetes)

- Dibuat 2 buah preparat, preparat pertama langsung diteteskan pada objek gelas dan ditutup cover gelas. Preparat kedua ditambah 1 tetes asam asetat 30% (untuk melihat sisa pencernaan protein), ditutup cover gelas dan diperiksa dimikroskop lensa objektif 10x dan 40x.


  • Preparat Langsung (Sisa lemak)
- Diambil faeces dan ditambah 5 tetes parafin cair, diaduk hingga merata dan tipis, dan ditutup cover gelas.
- Diperiksa mikroskop lensa objektif 10x dan 40x.

  • Dengan Pewarnaan
a) Sisa Pencernaan Karbohidrat
  • 1 Tetes lugol 1% ditambah 1 bagian faeces
  • Dicampur dan dipanaskan diatas nyala api kecil spritus selama 30 detik dan dinginkan, ditutup dengan cover gelas.
  • Diperiksa mikroskop lensa objektif 10x dan 40x.

b) Sisa Pencernaan Lemak
  • 1 Tetes Sudan III ditambah 1 tetes asam asetat dan 1 bagian faeces
  • Dicampur dan dipanaskan diatas nyala api kecil spritus selama 30 detik dan dinginkan, ditutup dengan cover gelas.
  • Diperiksa mikroskop lensa objektif 10x dan 40x.

c) Adanya Eritrosit, Leukosit dan Amoeba
  • 1 tetes Eosin 2% ditambah 1 bagian faeces dan dicampur.
  • Ditutup dengan cover gelas dan diperiksa mikroskop lensa objektif 10x dan 40x.

4. Konsentrasi
  • 5 gram faeces dicampur dengan NaCl jenuh 3-5 mL dalam beaker gelas
  • Diaduk sampai merata hingga terbentuk suspensi.
  • Diapungkan cover gelas dipermukaan suspensi selama 30 -60 menit.
  • Diambil cover gelas dengan pinset dan diletakkan di atas objek gelas.
  • Diperiksa mikroskop lensa objektif 10x dan 40x.

KIMIAWI
Darah Samar
Metode : Benzidine
Tujuan : Untuk mengetahui adanya darah samar dalam faeces.

Prinsip : Darah mengandung enzim peroksidase yang akan menguraikan hidrogen peroksida dalam suasana asam sehingga akan mengoksidasi benzidine menjadi senyawa yang berwarna hijau biru.

Alat dan Bahan :
Tabung reaksi
Lampu spritus
Pipet tetes
Batang pengaduk

Reagensia :
Larutan Benzidine jenuh
Asam asetat glasial
Larutan Hidrogen peroksida 3%

Spesimen : faeces

Cara Kerja :
  • tabung reaksi I : masukkan sepucuk sendok benzidine.
  • Tambahkan 3 tetes asam asetat glasial dan kocok.
  • Ditambah 20 tetes H2O2 3% dan dicampur hingga homogen.
  • Tabung reaksi II : Faeces disuspensikan menggunakan air atau aquadest dan dipanaskan nyala api kecil. Dinginkan.
  • Dicampur tabung I ke tabung II dan diamkan selama 5 menit.
  • Dibaca hasilnya.
Penilaian sama dengan darah samar dalam feaces :
  • Hasil negatif (-) bila larutan tetap coklat
  • Hasil positif (+) bila larutan coklat kemerahan

Sterkobilin
Metode : Schmidt
Tujuan : Untuk mengetahui adanya sterkobilin dalam faeces.

Prinsip : Urobilin/sterkobilin bereaksi dengan sublimat membentuk zat warna merah.

Alat dan Bahan :
Tabung reaksi
Lampu spritus
Pipet tetes

Reagensia :
Larutan jenuh Sublimat (HgCl2)

Spesimen : Faeces

Cara Kerja :
  • 3 gram faeces atau sepucuk sendok dicampur dengan 4-5 mL larutan sublimat jenuh.
  • Diaduk agar tercampur.
  • Dipanaskan sampai mendidih dan dinginkan.
  • Dibaca hasilnya.
Penilaian Hasil :
Adanya sterkobilin terbentuk warna merah.

Sel Erytrosit dalam Faeces

Sel Tumbuhan




0 komentar:

Posting Komentar