Aspergillus sp

Aspergillus sp
  • Patogenisitas
Anggota-anggota genus ini menyebabkan sebuah grup penyakit yang dikanal sebagai aspergillosis. Penyakit ini dapat dalam bentuk infeksi invasive, kolonisasi, toksikosis, atau alergi. Spesies dari Aspegillus penyerang oportunistik, menginfeksi berbagai tempat pada individu dengan daya tahan yang rendah karena menderita suatu penyakit dan/atau penggunaan dalam jangka waktu lama obat-obat immunosupressif atau agen antimikrobial. Aspergillus tersebar luas di lingkungan dan biasanya ditemukan sebagai kontaminan dalam biakan.

  • Waktu Pertumbuhan
Biasanya cepat; matang dalam waktu 3 hari; beberapa spesies pertumbuhannya lambat.

  • Morfologi Koloni
Permukaannya pada awalnya putih, kemudian terdapat corak kuning, hijau, coklat, atau hitam, tergantung spesiesnya. Teksturnya beludru atau serupa kapas (cottony). Bagian bawahnya berwarna putih, keemasan atau coklat.

  • Morfologi Mikroskopis
Hifa bersepta (dengan diameter 2,5 - 8,0 µm), konidiofora yang tidak bercabang muncul dari foot cell spesial. Konidiofora membesar pada ujung, membentuk vesikel yang menggembung. Vesikel seluruhnya atau sebagian dilapisi phialides berbentuk botol (biasanya dikenal sebagai sterigmata), yang bisa tumbuh langsung pada vesikel (uniseriate form) atau berhubungan dengan sel yang disebut metula (biseriate form). Phialides membentuk rangkaian yang kebanyakan bundar, kadang-kadang rough konidia (2 - 5 µm).

  • Ciri - Ciri Khusus
- Hifa bersepta sehingga tampak beberapa sel.
- Konidiospora tidak bercabang dan muncul di hifa (sel kaki)
- Susunan sterigmata seperti kipas yang mendukung konidiospora.
- Fesikel terletak di ujung konidiospora.

0 komentar:

Posting Komentar